Rabu, 10 Agustus 2011

Budidaya Cabai Organik

Cabai merupakan komoditas yang  menjadi primadona, hingga saat ini apapun kwalitasnya tetap diburu, dalam kesempatan ini kita akan memaparkan kiat bagaimana mengelola tanaman cabai dimusim hujan dan ketika kemarau, dalam metode ini lebih difokuskan pada pengolahan tanaman cabai.
    Yang tak kalah penting adalah pemilihan varietas termasuk mengenali jenis dan varietas yang akan ditanam, contoh varietas lokal yang tahan dengan musim hujan adalah cabai besar Tit Super LV dan cabai keriting lokal:

1)     Tit Super LV
Cabai jenis ini merupakan cabai besar dataran rendah yang cocok ditanam sepanjang musim, terutama musim penghujan, pertumbuhan vegetatif tanaman sangat kuat, batang utama memiliki lateral sedikit sehingga cabang utama tegak dan tinggi, tajuk tanaman kompak, kurang beflihn dan berukuran sedang, buah berwarna merah tua saat sudah matang, panjang buah 12-14cm dengan diameter 1,5cm, umur panen 90 HSS dengan potensi penghasilan 20 ton per hektar.
2)     Keriting lokal
Banyak Varietas cabai keriting lokal yang tahan terhadap, hujan sehingga sangat sesuai dengan daerah tropis, adalah cabai keriting yang telah diseleksi
a)   Cemeti
    Varietas ini mempunyai ketahanan terhadap penyakit dan baik ditanam walaupun musim penghujan, bentuk buah kecil, panjang dan keriting, warna merah cerah saat masak dan sangat pedas, panen perdana, dapat dilakukan pada saat 75-85 HST.
b)    Laris
    Varietas ini dapat ditanam pada ketinggian 0-700 m, keseragaman tanaman tinggi, batang tegak, besar, dan kuat degan percabangan banyak, panjang buah 16-18 cm, dengan warna buah merah mengkilap pada waktu masak, masa panen 90-100 HST.
Kenali Sifat varietas Hibrida Pilihan.
Beberapa Varietas cabai hibrida seperti long chili, amando, hot chili tidak tahan digempur dengan hujan terus menerus, sangat sedikit varietas hibrida yang mampu bertahan pada musim hujan karena umumnya bukan berasal dari indonesia, jadi alangkah baiknya bila menggunakan benih cabai hibrida yang pembenihannya dikembangkan diindonesia atau paling tidak salah satu indukya berasal dari indonesia.
1.      Hot Beauty
Cabai ini lebih toleran (agak tahan) terhadap, serangan penyakit pada musim hujan dibanding dengan varietas lainnya, walaupun bukan berasal dari indonesia, mempunyai pertumbuhan yang subur, ukuran daunnya sedang, pembentukan buahnya terus menerus sehingga masa panen lebih lama, panjang buah rata-rata 13cm, diameter 1,4cm, berat rata-rata 7,9g, masa panen dataran rendah 75 hari sedang pada dataran tinggi 90-100 hari.
2.   Senopati (F1 Hybrid)
Tanaman yang dikembangkan di Indonesia ini mempunyai ketahanan hama dan penyakit lebih baik pada dataran rendah sampai menengah (100-800), ukuran daun sedang, pembentukan buah terus menerus sehingga masa panen agak lama, berat rata-rata 8-10 gr, masa panen umur 80 (dataran rendah) dan 90-100 (dataran tinggi)
3. Sakti
Varietas kering hibrida dari jenis ini mempunyai percabangan rimbun dan kokoh, buah merah
cerah,dengan rasa pedas sedang, pembungaan terus menerus selama suplay
hara terpenuhi, masa panen 85-90 HST, varietas ini mempunyai daya adaptasi lingkungan baik serta
mempunyai daya tahan terhadap hama dan penyakit serta virus dalam level medium, hanya saja cukup
sensitif terhadap penggunaan N jadi hindari penggunaan Urea dan ZA.
4. New Taro ( F1 hybrid)
Varietas ini merupakan perbaikan varietas taro yang pernah beredar, mempunyai ukuran buah lebih besar dibanding cabai keriting dengan berat rata-rata 3-4g, masa panen 90-105 HST, tanaman besar dan kekar denga ruas percabangan besar yang panjang, mampu berproduksi didataran rendah dan tinggi sampai 1000m, kelebihannya relatip tahan penyakit layu bakteri.

5. Bagayo (F1 Hibryd)
       Cukup flexibel dikembangkan mulai dataran rendah hingga tinggi, sosok tanaman besar dan kokoh, buah keriting besar dengan berat rata-rata 4 g, masa panen 90-100 HST. 
     6. Kunthi
      Buah varietas kunthi keriting, kulitnya kasar dengan ujung runcing, seragam seperti bentuk cabai keriting lokal, tanaman kokoh, bisa beradaptasi didataran rendah, menengah dan tinggi, masa panen panjang, kualitas buah bagus dan bisa dikomsumsi segar dalam bentuk cabai hijau maupun merah serta dapat pula dikeringkan.


     7.   Lado (F1 hybrid)
Varietas Lado sanagt cocok dikembangkan didataran rendah, sosok tanaman besar dan kekar dengan cabang yang panjang, berat buah rata-rata 3-4gr, masa panen 115-120 hari

     8.   Hybrid TM-999
Sistem pertumbuuhan sangat kuat dan tanaman tinggi, berasal dari Hungnong korea, masa panen cukup lama karena berbunga terus-menerus dengan ukuran buah 12,5cm x 0,8 cm dengan berat 5-6gr, masa panen pertama 90 HST daerah dataran rendah dan 105 HST didaerah dataran tinggi, rasa sangat pedas sekali sehingga cocok untuk digiling dan dikeringkan, hasil pertanaman 0,8-1,2 kg.
     9.   Maraton
Cocok untuk ditanam didataran rendah hingga menengah (0-800 m), tanaman tegak dan kokoh, serta memiliki tajuk yang sangat lebat dan kompak, justru tanaman ini memiliki keimunan genetis yang tinggi, tahan terhadap penyakit layu Pseudomonas, Patek/Antraknosa, dan bercak daun bakteri, varietas ini sangat cocok ditanam pada akhir musim kemarau atau musim penghujan, berat rata-rata 12,5-14,3g, masa panen pertama 70-75 dengan basil pertanaman 1-1,5kg, buah lebih tahan penyimpanan dan transportasi jarak jauh.
    10.  CTH-01
Mempunyai bentuk buah yang bretel-bretel keriting mempunyai produktifitas yang sangat tinggi bahkan paling tinggi dari semua varietas cabai hibryd yang ada.
    11.  Home Flavor
Cabai besar hibrida introduksi dari Known-you Seed ini belum banyak ditemui dipasaran, tinggi sedang buah warna hijau tua pada saat muda dan setelah matang menjadi merah cerah, buah lurus memanjang dan ramping dengan panjang rata-rata 16cm, lebar l,5cm dengan berat rata-rata 18g, buah sangat pedas serta cocok ditanam dimusim penghujan.

PILIH LOKASI TANAMAN
1.  Hindari Lokasi Bekas Lahan Tanaman Solanaceae (tanaman family) Pilih lokasi bekas, pertanaman padi atau setidak-tidaknya bukan bekas lahan cabai dan familynya (tomat, kentang, terong, dsb), lahan bekas tanaman kedelai, kacang hijau, buncis, jagung, kubis bunga, semangka, dsb dapat ditanami cabai dimusim hujan, letak lahan yang akan diusahakan sebaiknya juga jauh dari tanaman cabai, tomat, terong karena hama dan penyakit yang terdapat pada tanaman tersebut akan pindah ke tanaman yang lain yang lebih muda
2.  Usahakan lokasi mendapat penyinaran yang optimal
Pada musim hujan sinar matahari yang terik jarang muncul, oleh karena itu penanaman cabai dimusim hujan sebaiknya dilakukan didaerah yang terbuka.
3.   Hindari Tanah Liat dan Masam
Jenis tanah yang sangat liat/ lengket (kurang poros) seperti tanah grumosol dan podzolik merah kuning sebaiknya dihindari karena pembuangan air lebih sulit kemudian tanah latosol coklat, andosol, dan jenis tanah lain yang mudah membuang kelebihan air merupakan tanah ideal untuk bertanam cabai dimusim hujan, PH sangat mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman cabai, pada musim hujan PH <6, harus dihindari karena tanah masam sangat sesuai untuk perkembangan penyakit tanaman yang tertular lewat tanah seperti layu fusarium dan phytophtora. PH 5,5-6,8 sangat baik untuk budi daya cabai, sedangkan PH optimal 6,0-6,5 akan tetapi PH di Indonesia rata-rata, PH 4,0-5,5. ber-PH masam harus ditingkatkan dengan menambahkan kapur (kalsit/dolomit), abu secam dsb.
4. Usahakan Ketingian 200-600 M
Lokasi penanaman cabai pada musim hujan dapat berada pada semua ketinggian dari 0-­1200m, namun untuk mencapai hasil yang masimal 200-600m karena pada ketinggian diatas 600m kabut sudah wring turun sehingga kelembaban terlalu tinggi akibatnya perkembangan penyakit sangat cepat.

HASILKAN BIBIT YANG KEKAR DAN SEHAT
1. Media penyemaian
Sebaiknya gunakan campuran tanah, pupuk kandang (kompos) dengan perbandingan 2:1, kemudian semprotkan dengan Mikro Power 3 tutup,Bio Mikron 1 tutup dan OTO 2 tutup per tangki (seperti membuat kompos) dan tidak perlu pupuk dasar kimia, masukkan polibag semai berukuran 8x10 cm atau 6x10 cm, pengisian sebaiknya tidak terlalu penuh (cukup 90% sambil ditekan-tekan)
2. Berilah perlakuan Agar Benih Bebas Penyakit
  Perlakuan basah
    Rendam bibit dengan Mikro Power dan Bio Mikron serta Herbal Mikro Power (masing – masing 1 tutup/5L air) 1 jam, kemudian ambil handuk yang dibasahi dengan air yang telah dicampur dengan larutan pupuk lalu masukan kedalam kaleng bekas biskuit yang dalamnya diberi lampu 15 W, handuk harus selalu dijaga kelembabannya dengan cara disiram larutan Mikro Power,Bio Mikron dan Foton X, setelah 3 atau 4 hari benih telah berkecambah 0,5-01,0 mm dan siap disemaikan.
Perlakuan kering
Rendam bibit dengan Mikro Power,Bio Mikron dan Herbal Mikro Power masing – masing 1 tutup/5L air dalam l jam, kemudian keringkan dan siap dimasukan ke polibag.
3. Semaikan Benih Secara Benar
Media penyemaian seperti poin 1, setelah bibit dimasukan ke dalam polibag maka tutup dengan abu secara campuran tanah yang sudah dihaluskan (2:1) kemudian sirami dengan larutan Mikro Power dan Bio Mikron ( untuk memberikan suasana hangat yang dibutuhkan dalam perkecambahan biji, permukaan persemaian ditutup dengan karung goni yang selalu dijaga kelembabannya, pada hari ke 3 atau 4 lakukan pengamatan) 
4.   Buat Rumah Pembibitan
     Rumah pembibitan dibuat untuk melindungi bibit yang masih muda dari terik matahari, air hujan dan serangan hama dan penyakit, dibawah polibag dilapisi kertas koran agar perakaran bibit tidak menembus kedalam tanah.
5                             5. Peliharalah Bibit Secara Efektif
1)  Jadwal pembukaan dan penutupan sungkup
Pagi hari sampai jam 10.00 sungkup harus dibuka
2)  Penyiraman Media tumbuh
Kelembapan media tumbuh harus tetap dikontrol setiap hari, bila kekurangan air siram dengan larutan Mikro Power dan Bio Mikron (1:5), jika terjadi keterlambatan akibatnya bibit akan menjadi kerdil sehingga bila dipaksakan ditanam akan mengalami pertumbuhan yang kurang meskipun pemupukan terpenuhi.
3)  Penyiangan Gulma
Kelembaban menyebabkan rumput-rumput liar atau gulma berdaun lebar tumbuh dimedia semai, gulma ini biasanya terbawa dalam pupuk kandang, cabut gulma secara hati-hati agar akar bibit tidak ikut terangkat.
4)  Pemberian pupuk
Apabila pertumbuhan kurang subur lakukan penyemprotan dengan Mikro Power (4 tutup),Bio Mikron(1 tutup) Dan Foton X(1 tutup)
5)  Pengendalian hama
Bila musim penghujan serangan yang terjadi kebanyakan berupa cendawan rebah (phythium aphanidermatum), tak jarang pula serangan ulat tanah (agrotis ipsilon) _potong batang_ lakukan penyemprotan pengendalian dengan Herbal Mikro Power (3 tutup),Bio Mikron  & Foton X (1 tutup)
6)  Penyortiran bibit
Dilakukan menjelang tanam ke lahan (mempunyai ketinggian, jumlah daun dan ukuran lingkar batang yang sama), sebaiknya bibit yang kurang sehat atau kurang baik tidak ditanam karena jika dipaksakan tanam maka hasilnya akan megecewakan. 
Persiapkan lahan
1)  Bila musim penghujan maka bedengan dibuat dengan ukuran lebar 100-110cm dan selokan 60-70cm (lebih lebar dari musim kemarau), hal ini dilakukan untuk memperlancar sirkulasi udara dan mempermudah penyemprotan selain itu kondisi tanaman akan lebih subur pada musim penghujan sehingga tajuk tanaman tidak akan saling bertumpukan.
2)     Panjang bedengan usahakan tidak lebih 12 m untuk mempermudah pemeliharaan dan pembuangan air yang berlebihan.
3)     Tinggi bedengan minimal 50 cm agar akar tanaman tidak tergenang air pada saat hujan deras.
4)    Lakukan penyemprotan Mikro Power (3tutup)+ 1 tutup Bio Mikron & 1 tutup Foton-X  pada lahan kemudian pengapuran atau penebaran abu sekam untuk menaikan PH, selain itu juga dapat menambah unsur hara kalsium (ca), Mg yang sangat diperlukan tanaman, kapur pertanian yang dapat digunakan yaitu kalsit/kaptan CaCO3 dan dolomit Ca Mg(03)2, pengapuran pada saat musim penghujan sebaiknya dilakukan bersamaan dengan pembajakan. (Tidak diperbolehkan menggunakan pupuk dasar kimia sintesis).
5)     Pupuk kandang diberikan pada saat bedengan selesai 70%, setelah ditebarkan selanjutnya semprot dengan larutan Mikro Power  (3tutup)+ 1 tutup Bio Mikron & 3 tutup OTO dan dicangkul kecil-kecil agar pupuk kandang bersatu dengan tanah bedengan, lalu bedengan dirapikan dengan menghaluskan/ meratakan permukaan tanah, sebelum mulsa dipasang semprotkan Mikro Power (3tutup)+ 1 tutup Bio Mikron & 5 tutup OTO
6)     Pemasangan mulsa sebaiknya dilakukan pada pukul 09.00-16.00  sebab dalam kondisi panas, mulsa plastik hitam akan mudah mengembang bila ditarik kencang, sehari menjelang tanam, dibuat lubang penanaman pada mulsa PHP dengan diameter 10cm.
7)  Jarak tanam pada sistem zig-zag 60x65cm sedangkan sistem berhadapan 60x70cm, untuk mendapatkan hasil yang maksimal jarak tanam dibuat dengan cara. zig-zag.
8)     Gunakan bibit pada dataran rendah sampai menengah (0-700) pada umur 20 hari (cabai hibryd), 25hari (cabai lokal) atau dengan banyak daun 3-5 daun sejati.

Lakukan pemupukan Mikro Power, Bio Mikron, Foton-X 1 tutup untuk 5 liter pada hari ke 3 dengan sistem siram (1:5)  yang dilakukan setiap minggu sekali, selain itu pada 7 hari setelah tanam lakukan penyemprotan berkabut Mikro Power (2tutup)+ 1 tutup Bio Mikron & 1 tutup Foton-X, penyemprotan berikutnya dengan interval waktu 4/5 hari sekali secara berkabut, untuk antisipasi serangan hama dan penyakit, tambahkan  Herbal Mikro Power (2tutup) boleh diberikan bersamaan pada saat pemupukan Mikro Power.

1 komentar:

  1. Minta info seller tit super LV nya donk gan? Atau seller new taro f1? Tks

    BalasHapus